Beranda » Memilih ‘Rumah Aman’ untuk Kepala: Panduan Komprehensif Memilih Helm Terbaik untuk Touring Motor

Memilih ‘Rumah Aman’ untuk Kepala: Panduan Komprehensif Memilih Helm Terbaik untuk Touring Motor

Avatar photo

Vika Rahmaini

Traveling dengan motor menawarkan sensasi kebebasan yang tak tertandingi. Angin menerpa wajah, pemandangan berganti dengan cepat, dan aroma alam bebas menyapa indra kita. Namun, di balik semua kenikmatan itu, ada satu elemen krusial yang tak boleh diabaikan: helm. Helm bukan sekadar aksesori, melainkan pelindung utama kepala kita saat berkendara. Memilih helm yang tepat untuk touring adalah investasi keselamatan yang sangat berharga.

Artikel ini akan mengupas tuntas segala aspek yang perlu dipertimbangkan saat memilih helm untuk touring, dari jenis helm, material, fitur-fitur penting, hingga tips perawatan agar helm Anda tetap dalam kondisi prima. Mari kita mulai!

Mengapa Memilih Helm yang Tepat Sangat Penting?

Helm adalah benteng pertahanan pertama saat terjadi kecelakaan. Kepala adalah bagian tubuh yang paling rentan mengalami cedera serius, dan helm berfungsi meredam benturan, mencegah gegar otak, bahkan menyelamatkan nyawa. Helm yang dirancang khusus untuk touring memiliki fitur tambahan yang meningkatkan kenyamanan dan keamanan selama perjalanan jauh, seperti:

  • Aerodinamika yang Lebih Baik: Mengurangi hambatan angin dan kelelahan leher.
  • Ventilasi yang Optimal: Menjaga kepala tetap sejuk dan kering, terutama saat cuaca panas.
  • Visor yang Lebih Lebar: Memberikan pandangan yang lebih luas dan jelas terhadap lingkungan sekitar.
  • Fitur Tambahan: Seperti ruang speaker untuk komunikasi atau lapisan anti-kabut.

Jenis-Jenis Helm yang Cocok untuk Touring

Ada beberapa jenis helm yang populer di kalangan pengendara touring, masing-masing dengan kelebihan dan kekurangannya:

1. Helm Full Face

Helm full face adalah pilihan paling populer dan paling aman untuk touring. Helm ini menutupi seluruh kepala dan wajah, memberikan perlindungan maksimal terhadap benturan, angin, debu, dan serangga.

  • Kelebihan: Perlindungan paling tinggi, aerodinamika baik, cocok untuk segala kondisi cuaca.
  • Kekurangan: Kurang ventilasi dibandingkan jenis lain, terasa panas saat cuaca ekstrem, terkadang terasa sempit atau pengap.

2. Helm Modular (Flip-Up)

Helm modular menawarkan fleksibilitas yang lebih besar. Bagian depan helm dapat diangkat ke atas, memungkinkan pengendara untuk berbicara, minum, atau makan tanpa harus melepas helm sepenuhnya.

  • Kelebihan: Praktis, fleksibel, lebih nyaman saat berhenti, ventilasi lebih baik dibandingkan full face saat bagian depan diangkat.
  • Kekurangan: Perlindungan sedikit di bawah full face (terutama di area dagu saat bagian depan diangkat), bobot biasanya lebih berat dari full face, mekanisme penguncian rentan rusak jika tidak dirawat dengan baik.

3. Helm Adventure (Dual-Sport)

Helm adventure menggabungkan fitur helm full face dan helm off-road. Desainnya agresif dengan visor yang menonjol dan pelindung dagu yang lebih panjang. Helm ini cocok untuk touring yang melibatkan perjalanan di berbagai medan, termasuk jalanan aspal dan jalanan berbatu.

  • Kelebihan: Desain yang keren, perlindungan yang baik, ventilasi yang baik, cocok untuk berbagai medan.
  • Kekurangan: Aerodinamika kurang baik pada kecepatan tinggi (karena visor yang menonjol), rentan terhadap angin saat berkendara kencang, berisik.

4. Helm Open Face (Half Face)

Helm open face hanya menutupi sebagian kepala, meninggalkan wajah terbuka. Helm ini kurang direkomendasikan untuk touring jarak jauh karena kurangnya perlindungan.

  • Kelebihan: Ringan, murah, ventilasi sangat baik.
  • Kekurangan: Perlindungan minimal, tidak cocok untuk kecepatan tinggi, rentan terhadap debu dan serangga.

Material Helm: Pilih yang Kuat dan Ringan

Material helm sangat mempengaruhi tingkat perlindungan dan kenyamanan. Berikut adalah beberapa material yang umum digunakan:

  • Polycarbonate: Material yang paling umum digunakan karena harganya yang terjangkau dan kemampuannya menyerap energi benturan.
  • Fiberglass: Lebih ringan dan lebih kuat dari polycarbonate, tetapi juga lebih mahal.
  • Carbon Fiber: Material paling ringan dan paling kuat, memberikan perlindungan maksimal dengan bobot minimal. Helm carbon fiber biasanya memiliki harga yang paling tinggi.
  • Kevlar: Mirip dengan carbon fiber, tetapi lebih tahan terhadap abrasi.

Fitur-Fitur Penting yang Harus Diperhatikan

Selain jenis dan material, perhatikan juga fitur-fitur berikut saat memilih helm touring:

  • Ventilasi: Pastikan helm memiliki ventilasi yang cukup untuk menjaga kepala tetap sejuk dan kering. Perhatikan jumlah ventilasi, lokasi ventilasi (depan, atas, belakang), dan mekanisme buka-tutup ventilasi.
  • Visor: Pilih visor yang lebar dan jernih untuk memberikan pandangan yang optimal. Pertimbangkan visor dengan lapisan anti-kabut (anti-fog) atau kemampuan untuk dipasangi lensa pinlock.
  • Ukuran: Helm harus pas dengan kepala Anda. Jangan terlalu longgar atau terlalu sempit. Ukur lingkar kepala Anda dan sesuaikan dengan panduan ukuran dari produsen helm.
  • Sistem Penguncian: Pilih sistem penguncian yang aman dan mudah digunakan, seperti double D-ring atau micrometric buckle.
  • Lapisan Interior: Lapisan interior helm harus nyaman dan dapat dilepas untuk dicuci. Pilih lapisan interior yang terbuat dari bahan yang breathable dan anti-bakteri.
  • Sertifikasi: Pastikan helm memiliki sertifikasi keselamatan yang diakui, seperti DOT (Department of Transportation), ECE (Economic Commission for Europe), atau Snell.

Tips Memilih Helm yang Tepat

Berikut adalah beberapa tips tambahan untuk membantu Anda memilih helm yang tepat:

  • Coba Langsung: Usahakan untuk mencoba helm langsung di toko sebelum membeli. Pakai helm selama beberapa menit untuk memastikan ukurannya pas dan nyaman.
  • Perhatikan Bentuk Kepala: Bentuk kepala setiap orang berbeda-beda. Ada yang bulat, oval, atau lonjong. Pilih helm yang sesuai dengan bentuk kepala Anda.
  • Sesuaikan dengan Gaya Berkendara: Jika Anda sering berkendara di kecepatan tinggi, pilih helm dengan aerodinamika yang baik. Jika Anda sering berkendara di medan off-road, pilih helm adventure.
  • Pertimbangkan Budget: Harga helm bervariasi tergantung pada jenis, material, dan fitur. Tentukan budget Anda dan pilih helm yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan finansial Anda.
  • Baca Ulasan: Baca ulasan dari pengguna lain untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang kualitas dan kinerja helm.

Merawat Helm Agar Awet dan Aman

Helm yang dirawat dengan baik akan lebih awet dan tetap memberikan perlindungan yang optimal. Berikut adalah beberapa tips perawatan helm:

  • Bersihkan Helm Secara Teratur: Bersihkan bagian luar helm dengan kain lembut dan air sabun. Jangan gunakan bahan kimia keras yang dapat merusak lapisan helm.
  • Cuci Lapisan Interior: Lepas lapisan interior helm dan cuci dengan tangan menggunakan sabun lembut. Keringkan secara alami, jangan gunakan mesin pengering.
  • Simpan Helm di Tempat yang Aman: Simpan helm di tempat yang kering dan sejuk, jauh dari sinar matahari langsung dan panas ekstrem.
  • Ganti Helm Setelah Terbentur: Meskipun helm terlihat baik-baik saja setelah terbentur, lapisan dalamnya mungkin sudah rusak. Ganti helm setelah mengalami benturan keras.
  • Ganti Helm Secara Berkala: Helm memiliki umur pakai tertentu. Sebaiknya ganti helm setiap 3-5 tahun, tergantung pada frekuensi penggunaan dan kondisi helm.

Rekomendasi Helm Touring Berdasarkan Kategori

Berikut adalah beberapa rekomendasi helm touring berdasarkan kategori, dengan mempertimbangkan faktor keamanan, kenyamanan, fitur, dan harga:

  • Helm Full Face Terbaik: Shoei GT-Air II (Premium), AGV K1 S (Entry-Level)
  • Helm Modular Terbaik: Schuberth C5 (Premium), LS2 Valiant II (Mid-Range)
  • Helm Adventure Terbaik: Arai Tour-X5 (Premium), Klim Krios Pro (Mid-Range)

Semoga panduan ini bermanfaat bagi Anda dalam memilih helm yang tepat untuk touring. Ingat, keselamatan adalah prioritas utama. Berkendara dengan aman dan nikmati perjalanan Anda!

Lihat Produk Lainnya